Sayup bayu
mengetuk dinding malam
Tenang....
Senang...
Tenang embun jantan
melewati tiap lantai tanah
yang kadang kontang tanpa hujan.
Namun,
sebutir sepi menjengah hati
tetap menyelak tirai diri
yang sendiri
Jeritan cengkerik
terus sumbang meniti haluan masa
Senang...
Tenang...
Senang memekakkan telinga
gegendang dianggap punah tak berfungsi
yang selalu menghadap bingit keluhan.
Pasti,
Jiwa tak lagi tegak membatilkan rasa
sepi yang datangnya kosong
tak bernyawa
terus membadai taman indah yang perlahan musnah..
No comments:
Post a Comment