terbit cahaya dari pekat kelam
menunggu aku untuk datang
dekat bersama ruang-ruang yang timbul tenggelam.
Dan aku datang.
Merangkak perlahan
menapak di setiap deduri tajam
yang merentang laluan
Hilang
tanpa angin
tanpa ribut
tanpa gegaran.
Hilang
mungkin terlayang
dibawa arus deras
si hati yang terbelah jiwa.
Apa itu yang hilang?
Cinta. Manusia. Gila.
Semua itu hilang.
Datang yang tak pernah diundang.
Berbakti tapi tak mintak ditatang.
Cahaya suram itu
bukan dari lampu neon
atau mentol bulat
tapi, hati yang pecah.
Berkecai.
Dan
semakin lama, semakin kelam, dan menghilang.
No comments:
Post a Comment